Akhir akhir ini anda sudah mendengar tentang ice bucket challenge atau tantangan menyiram air es yang jadi tren dunia. Tantangan ini tak hanya dilakukan oleh masyarakat biasa tapi juga dari kalangan atlet ataupun selebritis dunia.
Tantangan ini merupakan sebuah gerakan untuk mendukung sebuah penyakit syaraf yang bernama Amyotrophic Lateral Sclrosis yang disingkat ALS .Hingga kini, 90 persen penyebab penyakit ini belum diketahui, namun 10 % disebabakan oleh genetis dan lingkungan.
Fakta penyakit ALS dibalik tren tantangan mandi es :
- Mempengaruhi Saraf Tubuh, ALS menyerang sel sel saraf yang mengontrol gerakan. Makin lama makin sulit menggerakkan lengan, kaki dan wajah.
- Belum tentu penyakit bawaan, sekitar 5 – 10% kasus terjadi pernah dialami oleh keluarga lain. Namun, 90% kasus yang terjadi tidak ditemukan adanya anggota keluarga yang mengalami ALS.
- Lebih sering terjadi pada pria dan orang kulit putih, ada sekitar 5-600 kasus ALS didiagnosis setiap tahunnya, sekitar 20% lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita, dan 93 % pasien ALS berasal dari ras kaukasia. Dari data yang didapatkan, penyakit ini terjadi pada usia 60 dan 69 tahun. Namun ada seseorang yang berusia 29 tahun yang juga memulai demam ice bucket challenge didiagnosa ALS di tahun 2012
- Gejala tidak tiba tiba, penyakit ini muncul dengan gejala begitu halus pada awalnya, sehingga sulit untuk diketahui. Gejala awal bisa termasuk kram, otot tegang dan kaku, berkedut dan kesulitan mengunyah atau menelan. Pada akhirnya, kehilangan fungsi vital seperti bernapas dan menelan. Setelah gejala tersebut terlihat jelas, mereka kebanyakan hanya bisa hidup hingga 2-5 tahun kemudian, sebagian besar meninggal karena kesulitan bernapas.
- Bisa juga hidup lebih lama, belum ada obat untuk ALS , namun ada satu satunya obat yang disetujui FDA yang bernama Riluzole bisa membantu pasien hidup hingga 7 bulan.
Dengan adanya kampanye Ice Bucket Challenge, dana bisa dikumpulkan sehingga membantu penelitian untuk mememukan pengobatan ALS.